Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2020

dari aku untuk kamu

Untukmu, hanya untukmu dan akan selalu untukmu. Kalau boleh jujur, dicintai dengan seorang kamu adalah hal yang tak bisa kudapatkan dua kali. Untuk itu kuucapkan terimakasih, Terimakasih sudah memilihku diantara banyaknya kemungkinan yang bisa saja kau pilih. Memilikimu adalah hadiah semesta yang tak ingin kulepas. 
Aku yang patah, berusaha menyembuhkan luka  Namun gagal. Semakin membekas Memberi goresan entah untuk kesekian kalinya Aku melihat Senyumanmu,  Sebuah kebahagiaan muncul kembali Sedari aku yang terpuruk Kembali bergegas tuk mengawali rasa Aku takut.  Teringat luka itu semakin membesar saja Teralu banyak praduga, sial. 

LDR.2

Kamu kenapa? Ada yang tidak baik disana? Kamu saja yang berlebihan Maksudmu? Aku malas berdebat Maaf untuk apa  Barangkali aku tidak membuatmu nyaman, lebih baik aku pergi Jangan pergi, bukankah aku adalah tempat mu berteduh Aku tahu. Namun aku merasa, kamu telah berubah menjadi dingin ketika dipenuhi padahal aku masih sama tidak banyak praduga Banyak orang baru menyadari betapa pentingnya seseorang setelah kepergian karena setelah ditinggal, keadan menyuruh kita untuk bersikap tegar tanpa hadirmu lagi. 

LDR.

Hai, iya Bagaimana dengan harimu?, biasa saja Sudah lama ya kita nggak ketemu, terus? Aku kangen sama kamu, ya sudah Kapan kita akan bertemu lagi?, entah kapan Kamu lelah ya?istirahat saja, ya  Pengakhiran kalimat, kadang diiringi tangis. Bagaimana bisa menghadapi sikap dinginmu, jika tak pernah diberi ruang untuk bercerita. Meminta dimengerti namun tak ingin memahami kembali, kepergian mungkin jalan yang terbaik setelah lelah dituntut oleh keadaan. 

tak berubah

Aku senang melihat foto, Sebab moment yang tertangkap tak akan pernah berubah Meskipun kita telah berubah Rasanya pun masih sama indah nya, Seulas senyumanmu menjadi daya tariku Kala itu, kita terekam sebagai orang bahagia Bersamamu atau tidak Aku tetap ingin menikmati senyum teduhmu Desi Dwiyanti.  Penikmat senyummu. 
Sudah lama tidak bertemu, sudah lama tidak bercerita Mengapa rasanya berubah dengan cepat? Seolah kita tidak pernah bertemu Atau bahkan lebih mengarah asing Bagaimana denganmu sekarang? Kuharap kamupun bahagia

(31) rasanya ingin menetap

Bagaimana bisa tidak berpindah hati? Jika hampir setiap hari selalu Memikirkanmu  Membayangkan kebahagiaan yang pernah dilewati Memberi jarak pada setiap hati yang bersinggah Demi menggapai suatu bayangan Pada setiap ceritanya, kita pernah sama Meskipun tak lagi bersama.  Desi Dwiyanti  Masih merindukanmu. 
Mengejarmu sama seperti mengejar bayangan Yang semakin kukejar semakin menghilang Sudah berapa waktu kuhabiskan  Untuk mengharapkan kembali datangnya hadirmu Aku tahu, perihal hati ini sudah sering dikecewakan Menetap atau meninggalkan adalah dua hal yang sulit Pilihanku menetap, sebab dari sini Aku masih bersama luka yang sama Sedangkan meninggalkan  Aku belum tahu, luka baru seperti apa yang kurasakan Salam penuh kerinduan  Desi Dwiyanti.