Suara Hati

Seringkali kau melukai... Melukai soal harapan tentangmu Entah apa yang ada dibenakmu Ku terus mencoba memahami Tapi tetap tak mengubahmu Sikap dinginmu lah yang membuatku mundur Penantian pun tak membuahkan hasil Mata hati mu tlah memilihnya Meninggalkanku yang sedang berjuang Salam pelik! Desi Dwiyanti

                     Hai semesta!           Maaf jika aku melupakanmu      Mementingkan kepentingan pribadi                        Akan ego        Sadar. Semuanya tlah berakhir    Ku merajuk, dan memintamu kembali        Sudahlah tak apa. Jaga dia ya! Buatlah ia bahagia dan lupa soal lukanya

Rasanya seperti baru mengenal kalian Masih hangat membekas dipikiranku... Tentang kalian yang malu malu kala itu Canggung rasa nya saat pertama berjumpa Tak terasa sudah 3 tahun bersama Melewati suka dan duka Seandainya waktu bisa diputar kembali Aku ingin kembali pada masa masa awal berjumpa Berat rasanya meninggalkan kalian Tapi mungkin ini yang terbaik Kejarlah mimpi kalian Jangan anggap ini sebagai akhir Perjalanan kita masih panjang kawan Sampai jumpa... Semoga kelak kita akan sukses Salam perpisahan Desi Dwiyanti

Jauh dari sana... Kau menyuarakan hati Menyampaikan tentang perasaan Kau indah dan tetap indah Sama seperti september lalu.

Ku akui ku tak punya apa apa Fisik pun tak seindah kebanyakan orang Bahkan seringkali menyusahkan Dengan aku yang seperti ini membuatku sadar Sadar akan kesempurnaan yang kau inginkan Maaf aku seperti ini... Tak seperti dibenakmu yang sempurna itu Tolong pahami aku Kalau saja memaksa,carilah orang yang seperti kau mau

Terimakasih atas kasih yang pernah kuterima Tak mudah melupamu,apalagi hadirmu selalu ada Ntah mengapa sampai sekarang Kau masih menjadi pelipur laraku Kau tahu betul bagaimana caranya membuatku tersenyum Tapi kau tak benar menyayangiku " Masihkah ada namaku dihatimu ?" Jangan tanya padaku,jika kau ingin melukai lagi Perasaan soal dirimu masih ada sampai sekarang.